Sabtu, 18 Juli 2020

Makna kehidupan

Berbicara soal kehidupan, tidak akan jauh dari berbicara akan konsep keTuhanan.

Pernahkah kau bertanya-tanya apakah Tuhan itu ada atau tidak? Dahulu saya pernah mempertanyakan hal ini pada diri sendiri.. dan sekarang saya tahu jawabannya.. bahwa Tuhan itu ada. Memang perlu proses panjang untuk menemukan makna dari Tuhan itu sendiri.

Tahukah kalian akan konsep bilangan real dalam matematika? Dimana bilangan real terdiri dari bilangan rasional dan irrasional. Nah sama seperti hidup kita.. ada hal-hal yang bersifat rasional dan irrasional, tak perlu panjang-panjang ya untuk di jabarkan.. kalau hal-hal rasional semua kejadian yang bisa dengan mudah kita nalar, lalu hal-hal irrasional ini bisa dikaitkan dengan konsep keTuhanan, karena tidak bisa dipikirkan oleh logika semata cuma hati yang bisa merasakan.

Di dalam hidup banyak hal-hal yang bisa terjadi tanpa bisa kita kontrol. Ada hal menyenangkan hingga menyakitkan yang terkadang bisa terjadi begitu saja tanpa bisa diduga. hal yang menyenangkan dan menyakitkan itu bisa juga menjadi ujian buat kita.

Dimana ketika kita mendapatkan anugrah dari Yang Maha Kuasa.. saat itu Allah menguji.. bisakah kita diberikan kepercayaan untuk mengemban kebahagiaan tersebut tanpa melupakan-Nya? Atau jangan-jangan justru kita lupa bahwa apa yang terjadi semua adalah atas izin Allah? Hal yang menyenangkan pun bisa menjadi cobaan, dimana kita diliat sejauh mana bisa amanah dalam mengemban kebahagiaan.

Cobaan selanjutnya adalah ketika mendapatkan hal-hal menyakitkan. pernahkah kalian justru menghardik Tuhan dan menyalahkan-Nya? Pernahkah kalian merasa hidup ini tidak adil. iya saya pernah merasakan hal ini kok.. 

Tapi tahukah kamu?
Kalau Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Allah memberikan kita cobaan untuk menguji sejauh apa kesabaran kita. Terkadang Allah memberikan kita ujian agar kita bisa berbenah diri, bisa refleksi diri, bisa mengambil hikmah yang terjadi atas semua hal yang didapatkan.

Cobaan yang kita dapatkan adalah cara Allah untuk mengangkat derajatmu.. Allah memberikan cobaan untuk mengajarkanmu arti kehidupan. Mungkin Allah ingin mengajarkanmu untuk lebih memiliki belas kasih kepada sesama dengan cobaan yang diberikan kepadamu.

Singkatnya begini.. ketika kamu berada di titik tidak mempunyai apapun, lalu kamu melihat ada orang lain yang kesusahan, coba tempatkan dirimu di tempatnya, apa yang kamu rasakan? Pasti kamu akan berkata di dalam hati "aku ingin membantunya" karena kamu tahu sakit rasanya jika tidak ada yang membantu ketika kita sedang berada di dalam kesulitan.

Atau..
Ketika kamu disakiti oleh seseorang, pernah tidak kamu berkata dalam hati seperti ini "aku tidak akan berbuat seperti itu kepada orang lain"? Karena kamu tahu rasanya disakiti. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil ketika kamu mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan dari orang lain. Apa jangan-jangan kamu berpikir begini "kalau saya tersakiti, orang lain juga harus tersakiti"? Nah pikiran seperti ini tidak baik ya.. ini namanya balas dendam. Biarkan sistem karma bekerja dengan sendirinya. Kita tidak punya hak membalas perbuatan keji orang lain yang pernah dilakukan kepada kita.

Pada dasarnya Allah menciptakan manusia memiliki tujuan tertentu. Apakah kamu bisa taat di jalan-Nya atau justru melenceng dari jalan-Nya? kamu bisa memilih ingin menjadi seseorang yang menginspirasi kebaikan kepada orang lain atau kamu ingin membawa cobaan menyakitkan kepada orang lain? Semua pilihan ada di tanganmu. Yang pasti ingatlah.. bahwa hukum karma itu berlaku, entah itu karma baik atau buruk. Saya percaya dengan konsep apa yang kamu tabur adalah apa yang akan kamu tuai.

Saya pernah mendapat insight dari konselor saya bahwa kita harus mencari tujuan hidup kita, temukan makna "kenapa saya di lahirkan?" kita hidup bukan hanya tentang diri kita sendiri tapi juga tentang orang lain, bagaimana kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain, bagaimana kita bisa menjadi seberkas cahaya meski di dalam kegelapan. Hal itu membuat saya sadar.. kalau hidup ini tidak bisa egois hanya mementingkan keinginan diri. Tapi kita juga harus mencintai diri kita sendiri, self love tidak sama dengan selfish.

Katakan ini kepada dirimu sendiri ketika kamu sedang ditimpa masalah: "kamu itu sebenarnya hebat! Kamu sudah bisa melewati banyak hal menyakitkan, ayolah! Bangkit! Kamu boleh bersedih, kecewa, marah, takut, dll tapi kamu tidak boleh kalah dengan itu" Lakukan healing sesering mungkin, catat hal-hal yang bisa kamu syukuri di dalam hidupmu. Dan yang pasti kita juga tidak lupa untuk mencintai Pencipta kita.

Coba kita lihat kehidupan ini dari kacamata kesederhanaan, pada dasarnya kita juga tidak diperbolehkan untuk hidup bermewah-mewahan dan berlebih-lebihan, konsep kesederhanaanlah yang mengajarkan kita untuk bisa berbelas kasih kepada sesama makhluk. Konsep kesederhanaan ini juga bisa mengajarkan kita untuk tidak bersifat egois. Semoga Allah selalu bisa membuat kita merasa cukup dan merasa bersyukur atas segala keberkahan yang sudah diberikan-Nya.

Saya rasa makna hidup itu luas ya.. saya yakin semua orang pun punya prosesnya masing-masing dalam menemukan makna hidup. Hati dan otakmu adalah kunci dalam menemukan makna hidup. Yang pasti.. setiap kejadian yang terjadi di dalam hidupmu pasti punya makna, mungkin Allah ingin menegurmu untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dan bisa menjadi titik balik untuk bisa lebih dekat dengan-Nya.

Dari perjalanan hidup kita, mungkin itu cara Allah menunjukkan orang-orang yang tepat untuk bersama dengan kita dan mana orang-orang yang tidak tepat bersama dengan kita. Yakinlah bahwa Allah bisa menjadi penyelamat dalam hidupmu.

Jadi apa makna hidup versimu?




Selasa, 14 Juli 2020

Dunia dalam Genggaman


Di zaman yang serba digital dan serba canggih ini serasa dunia berada di dalam genggaman ya~

Mungkin memang belum semua orang menggunakannya, tapi sebagian besar orang di dunia ini menggunakannya kan? Secara udah makin modern aja peradaban ini. Bahkan seringkali kita tanpa sadar menjadi makhluk yang paling lengket dengan teknologi. Sosial media, games, bacaan-bacaan digital, dan lain sebagainya bisa dengan mudah diakses.

Mau tidur setel alarm make HP, bangun tidur matiin alarm liat HP, ya gitu aja teros~ jadi inget lagu: aku mau makan ku ingat kamu~ aku mau tidur juga ingat kamu~ (ya ketauan tuanya dah gua).

Oke fokus! Teknologi pastinya ada plus minusnya kan?

sekarang gua bisa dengan mudah belajar memakai ebook (jurnal, modul, buku, novel, dll) tapi juga mata gua ini sering kali lelah, bahkan kadang jadi sakit kepala gitu loh. Gua sebenernya bukan orang yang kutu buku banget sih, bahkan gua sering banget ngantuk kalau baca buku wkwk tapi kalau main HP udah dah melek terosss. Gua kira dengan peleburan HP dan buku yang menyatu jadi satu menjadi e-book bisa membuat gua betah berlama-lama membaca buku tapi ternyata.. itu juga tidak ngefek buat gua, apalagi baca di HP cenderung lebih cepet bikin sakit mata (nah ini bisa dibantu makan wortel nih kek kelinci). Terus kebiasaan gua buat ngestabilo bagian penting juga tidak bisa dilakukan kalau buat e-book, walaupun bisa sih pake efek highlight (di PDF), tapi tetep aja beda rasanya. Jauh lebih bisa mengingat dan menangkap dengan membaca langsung dari buku. Dilain pihak teknologi memudahkan tapi dilain pihak juga radiasinya berbahaya belum lagi membuat jempol sakit karena kebanyakan ngetik (ya contohnya bikin postingan blog ini). Jadi setiap hal memang ada resikonya ya.. hmm..

Belum lagi terkadang peran teknologi ini bisa membuat yang jauh jadi dekat dan yang dekat jadi jauh (kayanya ini gua korban iklan deh wkwk). Seringkali kita lupa mensenyapkan HP kita sejenak buat menjalin relasi yang sesungguhnya ataupun buat ketentraman jiwa kita.

Semenjak ada pandemi Covid-19 ini juga pembelajaran dilakukan secara daring, tapi pembelajaran secara langsung masih tetep paling d'best. Ngerasa gak sih? Walaupun sekolah tuh suka mager tapi ternyata lebih mager lagi belajar dirumah, kek kurang aja gitu effortnya soalnya gua liatin ade gua jadi makin-makin aja merdeka kaga belajar gitu, ade gua aja ngoceh terus kalau lagi liat tv "ih kapan sekolah, bosen gua, makin bodoh aja gua dah" dan gua jawab "elu lagian di rumah kaga belajar, HP teross"(maapkeun ya gua omongin lu wkw). Tapi balik lagi sih ke tipe orangnya, kalau gua sih dulu justru kalau disekolah malah main giliran di rumah malah belajar. Aneh emang gua tuh. Soalnya di sekolah rame, bawaannya kan pengen ngelayap, boro-boro konsen belajar. Gua inget banget dulu pas jaman ujian, temen gua pada serius-serius amat belajar di sekolah, gua ma lirik kanan kiri nyari temen ngobrol, gua belajarnya udah dirumah soalnya jadi disekolah bebas. Sampe ada yang nanya ke gua "ijaz gak belajar?" Dan dengan santuy ku menjawab "udah dirumah, ga konsen gua belajar disini". #kokjadiceritakemanamana

Balik ke topik! Pandemi ini juga bikin ketemu teman jadi sulit, rasanya tidak cukup kalau cuma dari HP saja. Karena memang berbeda sih rasanya antara pertemanan via online dan offline. Kalau online tanpa offline kaya berasa rada fake aja gitu wkwk, iyalah~ apalagi zaman sekarang.. semakin banyak orang-orang jahat terselubung bisa mengintai tanpa lo tau, ngeri gasi?

Gua pernah baca wabtoon yang judulnya killstagram, memang itu agak horor sih tentang pembunuhan gitu, tapi dari situ gua jadi belajar juga kalau tidak semua hal bisa di sebar di sosial media, karena itu berbahaya. Oh iya btw.. gua memang rada seneng baca dan nonton film yang genrenya macem thriller misteri gitu, tapi please jangan negatif thinking dulu, gua bukan psikopat kok, sebel gua dah kalau ada yg komen "wah jiwa psikopat nih", ya tinggal lo pinter-pinter nyaring dah mana yang kudu ditonton mana yang tidak. karena.. selama lo bisa mengambil hikmah baik di dalamnya justru itu bisa membuka mata batin lo(?) #kokmatabatin, maksud gua mata hati deng wkwk, dunia ini itu sebenarnya kejam gais. Daripada nonton yg romance bikin potek aja karena di dunia nyata tidak seperti itu :")

Soalnya dulu sebelum gua baca dan nonton hal-hal begitu gua tuh polos banget, gua menganggap semua orang di dunia itu baik, ketika gua tau hal itu gua jadi mikir ternyata dunia ini juga banyak orang jahat yang perlu di waspadai, bahkan dengan orang terdekat aja kayanya harus waspada sih wkwk, pokonya pesen gua sih waspadalah! waspadalah! Ngeri ngeri ngeri bahkan kelakuan manusia sering kali jauh lebih jahat dari syaiton. Makanya kalau berdoa juga minta dihindari dari tipu daya syaitan dan manusia yang ingin mendzolimi, minta dilindungi pokoknya dah.


Semakin canggih teknologi semakin sulit menjaga privasi. Malah sering kali kita sendirilah yang mempublishnya. Ya gua juga masih begitu sih. Kadang nih ya kalau kaya liburan nih.. keknya gak afdol gitu kalau gak apdet. Bingung kan ya kadang.. dilain pihak keknya gak betul ni kelakuan eh tapi bisa jadi betul. Gitu dah jadinya.

Apalagi jiwa narsisistik kita yang sering bergejolak. Seakan dunia milik sendiri. Pamer ini itu. Wkwkw haduh tolong gimana ini kadang gua mikir sih kalau apdet ini dosa kaga ya. Misal salah satu contohnya.. dulu pas gua kerja gua apdet kerjaan gua, hmm.. bisa jadi ada manusia yang iri karena belum bekerja, iya kan? Pasti ada aja kan? Atau kadang nih apdet makanan eh bikin orang kepengen, keknya dosa lagi tuh gua. Bingung aing~

Terus kemarin lagi heboh kan tuh pasangan yang baru nikah, uwu banget kan ya? Aduh sumpah gua tu ngeliatnya kek hmm gimana gitu antara seneng tapi kok ya iri juga wkwk wajarlah ya iri dikit namanya juga manusya, kan bukan berarti gua ngerebut suaminya juga karna iri(?). Gua jadi mikir deh, ternyata kalaupun udah sah menikah pun bukan berarti semua bisa dipublish begitu saja ya, cobalah pikirkan perasaan kaum jombs ini~ wkwkw. Ya gak ada salahnya ngepost sih tapi juga jangan berlebihan(?) Iya tauk kok taukkk so swit iya.. tapi kan.. hmm.. haduh terkadang jiwa julid gua ini tidak bisa terbendung kan wkwk.

Apalagi ada beberapa couple yang katanya sih ngeshare urusan springbed juga. Paham kan ya? Ituloh milih merek springbed yg bagus dengan harga terjangkau dimana(?) *apasih. Kenapa gua bilang "katanya"? Karena gua belum menontonnya jadi gua gak tau benar atau tidaknya hal ini, gua cuma tau dari komenan orang di instagram yang bilang akun ini sering apdet itu. Ya gua mah nyimak aja ya sebagai netijen yg berbudi mulia(?). Nah apalagi urusan begitu ya.. bukannya apa-apa sih.. kan gaenak ya masa iya kek gitu dikasih tau ke orang-orang, emang gak malu? Udahlah simpen buat kalian aja dah jangan di umbar-umbar, biar apa sih? Bebas sih bebas.. pas udah sah.. tapi gak gitu juga konsepnya.. saking bebasnya bahkan lupa rasa malu.

Belum lagi kasus cyberbullying yang marak terjadi. Dimana orang sering sindir sana sini di sosmed. Nah itu juga kurang-kurangin yuklah.. selain tidak syedap dibaca juga bisa menyakiti hati.

Oh iya! Gua inget sesuatu. Gua sering liat di postingan ig yang curhat terkait cyberbullying yg dilakukan oleh pacarnya sendiri. Sering kan tuh kasus dimana cewe di suruh pap hal yang tidak senonoh buat cowonya, terus ujungnya pas putus diancam bakal di sebar. Itu juga gabaik ya gais.. itu udah masuk ke ranah toxic relationship atau bisa juga masuk ke ranah kekerasan dalam berpacaran (meskipun kekerasannya bukan dilakukan secara fisik, itu tetap kekerasan). lagian nih pesen gua udah lah nak sekolah aja yang bener dulu.. sumpah daripada nyesel seumur hidup lu, itu tuh kebahagiaan yang fana gais, lebih baik lu jomblo tapi berkelas daripada ingin mengumbar cinta yang tidak seharusnya. Masih jauh perjalananmu nak.. tolong ya dijaga dirimu baik-baik. Cinta itu berbeda dengan nafsu, jika memang dia cinta kamu dia tidak akan merusakmu, jika dia cinta kamu dia akan menjagamu, jangan pernah berdalih cinta hanya untuk berbuat maksiat.

oke menurut anda nih apalagi sih hal-hal yang perlu di kritisi dari teknologi? Mungkin ini gua bisa kasih infografisnya ya.

Sekarang gua kasih kesimpulan aja ya..
Di era yang serba digital memang semua jadi semakin mudah diakses tapi rentan kejahatan juga. Yuk lebih bijak memakai teknologi. Terus tolong lebih berhati-hati ya gais dalam mempublish sesuatu, bahkan lebih baik jika sosial media bisa digunakan untuk sharing ilmu. Publishlah sesuatu yang bermanfaat saja. Ini tulisan bukan cuma sekadar bacotan sih tapi juga pembelajaran khususnya buat diri gua sendiri dan para pembaca.

See you~

Kamis, 09 Juli 2020

Pandangan tentang "Menikah" (part 2)

(Warning! Tulisan ini untuk melengkapi part sebelumnya) Part 1

*Intermezzo dahulu*
Saya sebagai perempuan yang selama ini sudah mengarungi kehidupan selama 24 tahun lamanya jadi punya suatu pemikiran kriteria pria yang pantas menjadi pendamping hidup, ya walaupun saya single sejak lahir sih.. tapi pengalaman saya akan cinta juga tidak cetek-cetek amat, pengalaman akan hal menyakitkan yang pernah menghujam diri saya ini, membuat diri saya berpikir hal ini sangat jauh. Saya menjadi sedikit takut dengan kata "nikah". Saya benar-benar takut jika menikah dengan pria yang tidak tepat. Para pria juga saya yakin memikirkan sosok istri yang tepat untuk dirinya kan?


Nah kalau saya pikir-pikir..
Kriteria pria yang tepat seharusnya seperti ini:
1. Baik.
Nah disini sepintar-pintarnya si wanita juga untuk melihat karakter si pria secara mendalam. Sering kali wanita menganggap "baik ko cowo saya.." atau segala macam perkataan. Tapi yang namanya lagi jatuh cinta biasanya buta, ya ga? Jangan cuma melihat sisi baiknya, coba pertimbangkan sisi buruknya juga apakah bisa kamu tolerir ketika nanti sudah menjalin hubungan serius. Lihat juga sikap dia ketika sedang dilanda emosi negatif (apakah dia bakal kasar atau tidak). Lihat juga ketulusan dia, disini memang harus lebar-lebar untuk membuka mata hati dan petunjuk sama Allah, jangan sampai dia hanya baik karena ada sesuatu yang diincar dari dirimu.

2. Setia.
Ini juga harga mati. Jangan pernah mentolerir sebuah perselingkuhan. Kalau dia sudah ada tanda-tanda selingkuh seperti ini akan sangat sulit untuk berubah. Jangan pernah berpikir "pasti dia berubah kok nanti" satu kata: TIDAK! Tidak akan pernah berubah jika sudah tabiatnya seperti ini. Tidak akan berubah jika tidak niat dari hati untuk bertobat. Berhentilah sok menchallenge diri anda untuk merubah sosok pasangan menjadi lebih baik, karena itu bukan tugas anda, sosok pasangan yang baik itu adalah tanggung jawab dirinya sendiri membentuk karakter yang baik. Sayangi diri anda.. sayangi hati anda.. jauhi dari luka.. anda pantas mendapat pasangan yang lebih baik.

3. Sayang dengan dirimu dan keluargamu.
Kamu menikah itu bukan hanya tentang kalian berdua saja, tapi 2 keluarga juga menyatu. Nah antar keluarga juga harus saling sayang dan menerima. Karena juga sering kali konflik rumah tangga berawal dari sini. Semoga mertua kita kelak adalah sosok orangtua kedua kita yang baik dan bisa menerima kita seperti anaknya sendiri ya Aamiin..

4.  Dapat membimbingmu dengan baik.
Semoga kita adalah golongan manusia yang juga menemukan kriteria ini di dalam diri pasangan. Sebagai manusia pasti tidak sempurna, nah ketidaksempurnaan itu bisa dipoles dengan bimbingan pasangan untuk menjadi lebih baik. Itupun juga harus membimbing dengan cara yang lemah lembut. Bisa saling melengkapi apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan kita.

5. Bisa mengayomi keluarga.
Sebagai kepala keluarga memang sudah menjadi tugasnya mengemban tanggung jawab ini. Berat pasti untuk bisa menjadi seorang kepala keluarga yang bisa mengayomi keluarganya. Tapi inshaAllah ya kalau niat dari hati mah bisa kok.

6. Dia adalah orang yang tepat buatmu.
Mintalah orang yang tepat, bukan yang terbaik. Karena apa? Yang terbaik belum tentu menjadi orang yang tepat buatmu. Manusia pun tidak ada yang sempurna, manusia yang terbaik sejagat raya ini pasti tidak ada, percayalah, karena tidak ada yang sempurna selain Allah.

7. Dia yang bisa menjadi temanmu disaat suka dan duka, menjadi teman baik juga untuk berdebat, bisa seiring dan sejalan. Tidak harus setamvan jefri nichol atau sehensem lee min ho, yang penting dia bisa menjadi penyejuk hati anda.

Kadang juga terpikir sih, saya menginginkan kriteria yang seperti itu, berarti saya pun juga harus bisa mulai belajar untuk menjadi kriteria wanita yang bisa sesuai dengan itu. Saya ingin suami saya kelak tidak menyesal telah memilih saya sebagai pendamping hidupnya, tapi saya juga sadar kalau saya masih banyak kurangnya dan masih perlu dipoles.

Bagaimana kalau sekarang loncat ngomongin karir, karena biasanya jodoh ada kaitannya nih sama karir. satu hal tentang karir wanita. Ini sering terdengar di telinga nih. Bahwa kalau wanita yang memiliki karir bagus bakal sulit dapat jodoh. Itu hanya mitos sih sebenarnya.

Kenapa begitu? Karena kalau kamu berpikir terus seperti itu, kamu tidak akan bisa maju. Sebagai wanita juga wajib berprogress dalam hidupnya. Tidak perlu takut, justru jodohmu inshaAllah akan setara denganmu dan bisa lebih baik dari itu. Lagi pula kamu jadi bisa membantu perekonomian keluarga kan? Minimal bisa berdiri dibawah kakimu sendiri.

Lalu wanita yang bagus dalam hal karir juga perlu memiliki kehati-hatian disini. Mungkin ada yang bilang: "kalau kamu jadi ini pasti cowo banyak yang ngejar". Nah untuk menanggapi hal ini, pilihlah dia yang mau berjuang bersama denganmu, bukan yang hanya datang ketika kamu sudah sukses. Itu balik lagi ke kriteria pria yang sudah saya bahas diatas. Kalau begitu artinya pria itu hanya memanfaatkan dirimu saja dan tidak tulus. Terkadang ada tipe laki-laki yang mengejar wanita-wanita dengan karir bagus tapi hanya modal modus demi mendapatkan keuntungan.

Pria itu bakal jadi kepala keluarga, dia harus lebih baik dari wanitanya, jangan mau dengan pria yang hanya bisanya bergantung kepada wanita. Oh iya maaf agak melenceng bahasannya.. kalaupun wanitanya nanti jadi ibu rumah tangga juga tidak ada masalahnya kok, tidak ada salahnya mengemban pendidikan tinggi akhirnya menjadi ibu rumah tangga juga tidak berdosa kok, justru ilmu yang di dapatkan bisa anda kasih untuk mengurus anak ya kan?

Pasangan memang harus bisa saling berkerja sama untuk bisa saling berkomitmen dan saling membantu, tapi balik lagi.. akal sehat harus digunakan. Kalau dia belum menjadi pasangan yang sah kepadamu, berikan bantuan sekedarnya aja kalau memang ingin membantu. Jangan sampai kelewat bucin. Apalagi kalau sampai ada tindak kekerasan karena pemaksaan sesuatu, itu tidak baik. Kalau udah sah juga bukan mikirnya mau memanfaatkan pasangannya saja ya tapi kalian dituntut untuk bisa saling bekerja sama. Konsep pasangan memang saling memberi dengan tulus tanpa harus diminta.

Tolonglah.. menjadi wanita jangan bucin-bucin amat, pria juga sih, ah pokoknya kalau belum sah jangan bucin-bucin amatlah. Saya sudah kapok berbucin-bucin sama pria yang bahkan tidak bisa memberikan keseriusan buat saya. Tolong dong.. akal sehat tetap dijaga untuk urusan cinta. Jangan mau dibodoh-bodohin, diberikan janji-janji palsu, kata-kata manis atau hal lainnya. Jika ada yang berani modus juga harus dilihat ada niat apa di baliknya, karena yang namanya lagi dimabuk cinta mah semua yang terlihat itu baik, seakan semua indah sempurna, seakan dunia milik berdua. Tidak begitu konsepnya! Nanti ketika sudah menikah itu akan berbeda.. percayalah.

Kebayang gak? Kalau sebelum nikah aja sudah seperti itu bagaimana kalau nikah? Nikah itu cobaannya banyak gais.. jangan lu kata cuma enak enaknya doang. Nikah itu bagaimana sepasang manusia tidak pernah saling meninggalkan disaat suka dan duka, tidak akan pernah mengkhianati pasangannya, saling menjaga kepercayaan, saling bekerja sama ketika ada suatu problem menimpa.

Ada sebuah cerita..
Hiduplah dua sejoli yang sudah bertunangan namun belum menikah, dan salah satu pasangannya selingkuh ketika sedang renggang. Sudah gitu selingkuhannya gak tau diri pula tetap menghancurkan hubungan.

Jujur saya sedih dengan cerita ini.. mereka jauh lebih beruntung karena sudah bertemu dengan someonenya, bahkan sudah mau menikah.

Sedangkan diri saya sendiri? Bahkan saya tidak tau jodoh yang saya nantikan ada dimana sekarang.. saya tidak tau siapa orangnya.. saya menanti seseorang yang bahkan saya tidak tau bentuknya seperti apa. Cuma bisa berdoa Allah memberikan skenario terbaik-Nya untuk saya.

Sedih banget.. saya miris.. sangat ironi.. mental seperti itu masih jauh dari kata pantas untuk menikah, bagaimana pantas jika masih seperti itu? Sudah mau menikah tetapi sikap masih seperti orang pacaran jaman labil di sekolah, basi tau gak!

Harusnya bisa memperbaiki diri dahulu untuk bisa siap menuju jenjang yang serius. Pernikahan bukanlah permainan. Semoga kita dihindarkan dari pernikahan yang prematur. Usia kronologis bolehlah sudah cukup untuk menikah, tapi usia mental masih jauh dibawah itu, akan sangat berbahaya untuk kehidupan pernikahan. Lebih baik sesuaikan dahulu lah usia mentalnya agar bisa benar-benar siap dalam menjalani kehidupan pernikahan.


Oh iya ada mitos nih.. kalau jari kelingking seorang pria cocok dengan jari manis wanitanya itu jodoh wkwkw, nah saya penasaran sih sebenarnya ini mitos benar atau tidak. Boleh dicoba tuh wkwk. Semoga kita bisa menikah hanya dengan satu orang yang tepat selamanya ya.. Aamiin..