Selasa, 30 Juni 2020

Jujur? Siapa takut!

Hai semua~
Coba jujur deh siapa disini yang pernah berbohong? saya rasa semua orang didunia ini pasti pernah berbohong kan? Termasuk saya hehe.. pernah juga kok saya.. (cuma kalau saya bohong tuh raut wajah tidak bisa menipu). Kalau saya bilang gak pernah bohong berarti saya bohong dong(?)


Tapi yang perlu diperhatikan adalah intensitas berbohongnya.. kalau terlalu banyak berbohong ya tidak baik.. karena itu akan menjadi kebiasaan gais.. apalagi kalau hal-hal sepele saja bisa berbohong, Dikhawatirkan kebohongan sudah menjadi hal yang otomatis dilakukan ketika hal itu sudah mendarah daging. Na'udzubillahimindzalik~

Kadang kita berbohong demi tidak menyakiti hati orang lain ya kan? Nah istilah kerennya tuh "white lie" kata orang-orang, tapi kalau kebohongan itu malah menjadi merusak segalanya itulah yang berbahaya. Meski seringkali menyakitkan, memang kejujuran itu tetap penting diterapkan kok, cuma gimana caranya jujur yang tidak menyakiti, gitu aja..

Masih banyak yang mengabaikan kejujuran, padahal jika kejujuran diabaikan, ini bisa menjadi akar segala macam perbuatan yang buruk. Betul kan?

Percayalah.. semua perbuatan kita itu bisa naik level, tergantung anda mau naik level  dalam kebaikan atau dalam keburukan, pilihan ada di tangan anda..

Hal yang mendasar bisa saya contohkan dari perbuatan mencontek. Hayo siapa yang suka nyontek nih? Nah.. saya kasih tau aja buat para pelajar yang suka diem-diem mencontek.. sebenarnya pengawas kalian tuh.. tau kok kalau kalian mencontek tapi suka pura-pura gak liat aja, karena ketika saya jadi guru, saya bisa melihat dengan jelas dari depan kelas saat ada siswa yang mencontek.

Jujur saya pernah mencontek juga.. Tapi jarang banget! Saya juga sudah berhenti melakukannya sejak kelas 6 SD. Waktu itu saya ketahuan mencontek oleh guru saya. Saya bisa lihat raut wajahnya yang kecewa banget melihat saya mencontek saat itu. Semenjak itu hati saya terketuk untuk berhenti mencontek, saya mulai belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa jujur mengerjakan UN. Tapi ketika hari-H UN saya kecewa.. ternyata kunci jawaban UN tersebar untuk dipakai. Hanya saja saya tetap menerapkan kejujuran itu dalam mengerjakan UN, karena saya ingin mendapatkan nilai yang berkah. Ya Alhamdulillah nilai saya lumayan bagus (25,95 dengan 3 mata pelajaran UN), tapi.. yang lebih tinggi nilainya dari saya banyak~ :") sedih banget sih.. Bahkan saya gagal memasuki sekolah pilihan pertama saya.

Saat pendaftaran online masuk SMP dimulai, entah kenapa nama saya merah di sistem komputernya, otomatis saya datangi rayon sekolahan tempat saya mendaftar menanyakan keadaan itu kebetulan sekolah itu adalah pilihan pertama saya. Lalu, ibu saya dengan polosnya bertanya dengan salah satu guru disana "bu.. kira-kira anak saya dengan NEM segini bisa masuk sini gak ya?"
Guru itu menjawab: "HAHAHA yaampun kecil itu mah NEMnya. jangan harap keterima disini! siswa disini tuh pinter-pinter, Nemnya gede-gede, nilai segitu mana mungkin masuk sini".

Sakit banget ya Allah mendengar ucapan seperti itu dari guru disekolah yang sempat saya idam-idamkan. Bahkan saya dianggap bodoh loh :" saya spontan berkata kepada ibu saya "ayo bu kita pulang aja, gak penting nanya beginian" mungkin nada suara saya agak ngegas saat itu dan agak gemetar ingin menangis, saya langsung narik tangan ibu saya untuk balik. Saya kesal sekali. Tapi saya tidak pernah menyesal berbuat jujur. Toh itu nilai hasil jerih payah saya sendiri harusnya saya bangga, mungkin sekolah itu bukan yang terbaik untuk saya..

Akhirnya saya masuk ke SMP pilihan kedua saya.. Alhamdulillahnya.. disinilah saya bertemu sahabat-sahabat yang baik meski saya menjadi kaum minoritas disana karena tergolong culun wkwk. Alhamdulillahnya lagi guru-guru disana banyak yang dekat dengan saya bahkan guru yang tidak pernah mengajar saya pun entah kenapa bisa kenal dengan saya. Satu hal juga yang saya syukuri saat itu adalah saya bisa bertemu dengan guru matematika yang sangat baik terhadap saya. Beliau udah seperti ibu kedua buat saya, beliau juga selalu membimbing saya dengan sabar. Mungkin itu adalah berkah yang saya dapatkan dari buah kejujuran saya.
Setiap ujian pun saya tetap menerapkan hal itu, seburuk apapun hasilnya yang penting jujur itu prinsip saya. Bahkan ketika saya punya kesempatan untuk mencontek, saya tidak memakainya. Entah kenapa saya merasa takut sekali mencontek, bahkan bertanya sama teman saja saya tidak sanggup, apalagi membuka kertas contekan.. tangan saya gemetar. Saya merasa ada yang mengawasi saya, meskipun guru tidak melihat.



Begitupula ketika SMA, saya mungkin terkenal pelit ketika ujian, tapi saya juga tidak pernah bertanya untuk meminta contekan. Ada salah satu pelajaran yang membuat saya selalu remedial, sehingga ada teman saya yang kasihan dengan saya dan memberi contekan kepada saya.. saya menerima.. tapi lagi-lagi saya tidak sanggup membuka isi kertasnya, tangan saya gemetar dan jantung juga berdegup kencang. Akhirnya saya buang saja kertasnya.. meskipun akhirnya saya remedial lagi :") tapi ya gapapa.. toh itu membuat saya belajar lagi ya kan?

Bahkan saya pernah loh menjadi manusia satu-satunya yang remedial di kelas :") (di pelajaran bahasa Inggris) sedih gak sih? Malu banget! Saya merasa jadi orang paling bodoh dikelas. Pernah ada seseorang berkata kepada saya "jaz udah sih nyontek aja, kenapa sih lo bersikeras gamau nyontek? daripada remed lu, sombong banget". Ya gimana ya.. Saya bukannya sombong.. tapi saya tidak bisa membohongi hati kecil saya sendiri, Saya takut melakukannya.

Coba deh pandangi ijazah kalian.. bagaimana perasaan kalian kalau melihat nilai yang tertera bukanlah hasil jerih payah sendiri? Tapi kalau itu hasil jerih payah sendiri, pasti berapa pun hasilnya akan bangga.. setidaknya kita punya nilai plus dalam hal kejujuran kan? Kita juga jadi tau kemampuan kita yang sebenarnya..

Dunia ini tidak kekurangan orang pintar kok.. tapi kekurangan orang jujur. InshaAllah ketika kita bisa menerapkan kejujuran.. hidup kita akan berkah.. lagi pula kita bisa menjadi orang yang amanah. Allah Maha Mengetahui atas segala perbuatan kita. Jika kita melakukan kebaikan sekecil zarrah pun Allah akan melimpahkan kebaikan kepada diri kita dengan hal yang tidak diduga. Begipula sebaliknya..

Ketika kita dengan mudahnya mengambil hak milik orang lain tanpa permisi, di dalam posisi itulah keburukan akan mengintai kita. Keburukan yang kita lakukan sekecil apapun juga akan dibalas oleh Allah, meskipun di dunia belum terlihat balasannya. Nah makanya.. harus hati-hati ini gais.. ini mungkin terlihat sepele tapi tidak sepele dimata Allah gais..

Itulah kenapa menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah. Seorang pemimpin perlu memiliki sikap yang jujur agar bisa amanah, harus punya sikap mengayomi, adil, bertanggung jawab, rendah hati namun berwibawa. Gimana? kriteria yang sulit kan? Bisa dibayangkan kalau seseorang yang tidak jujur menjadi pemimpin, bisa merugikan orang banyak, dan dosanya jadi luar biasa.

Apapun profesi yang kita jalankan di dunia ini. Ayolah! mulai sekarang kita mulai menanamkan kejujuran.. tidak ada ruginya kok.. itung-itung mengurangi dosa ya kan? Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik~ ayolah! Keburu kiamat!

Oke sekian~

Jumat, 26 Juni 2020

Cinta yang sesungguhnya

Hai semua~
Assalamualaikum~

Kali ini postingan gua agak serius nih *tumben banget si ijaz* ya sekali-kali kita refleksi diri lah ya, jadi gua abis baca tafsir dari ayat Al-Qur'an, ketika gua resapi gua bener-bener merinding bacanya. Ternyata arti dari firman Allah benar-benar indah dan menyentuh hati.

Memang kalau baca Al-Qur'an perlu diresapi artinya sih biar bisa sekalian refleksi diri dan jadi sadar makna sesungguhnya.

Gua sendiri sih ini masih belajar banget, ilmu gua tentang agama pun mungkin masih cetek. Baca Al-Qur'an pun gua masih suka tersendat, bahkan tanda waqaf aja masih suka salah, ilmu tajwidnya juga suka salah. Jadi maaf ya kalau pembahasan gua cuma ala kadarnya ya, mohon koreksinya kalau ada kesalahan.

Cuma kalau gak pernah memulai untuk belajar kapan bisanya ya kan? Meski masih salah-salah gua rasa juga gapapa kok, yang penting usaha aja.

Gua malu sih sama Allah sepanjang hidup gua masih suka lalai. Ketika gua tahu arti dari do'a nabi Yunus waktu berada di dalam perut ikan paus, gua bener-bener sadar kalau manusia memang ladangnya salah.
》 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ 
wa zan-nuuni iz zahaba mughoodhibang fa zhonna al lan naqdiro 'alaihi fa naadaa fizh-zhulumaati al laaa ilaaha illaaa angta sub-haanaka innii kungtu minazh-zhoolimiin.
"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87)

Kutipan
"laaa ilaaha illaaa angta sub-haanaka innii kungtu minazh-zhoolimiin" ini bisa dijadikan wirid-an untuk memohon ampun atas kesalahan kita. Hati juga jadi tenang ketika mengucapkan kalimat ini berulang kali. MasyaAllah~

Sering kali cobaan dalam hidup justru membuat gua suka marah dengan takdir Allah. Mungkin sering kali jalan yang kita hadapi ini sulit dan berat, saat itulah diri kita diuji atau justru kita diberikan pelajaran berharga oleh-Nya dan sekarang gua hanya bisa mencoba untuk tetap berhusnudzon sama Allah. Pasti Allah akan memberikan skenario terbaiknya untuk kita. Sesuai dengan firman Allah
》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۗ 
inna ma'al-'usri yusroo
"sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 6)

Allah juga akan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Hanya Allah memang tempat kita mengadu. Hanya kepada Dia tempat kita kembali.
》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ 
iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)

》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَاِ لٰى رَبِّكَ فَا رْغَبْ
wa ilaa robbika farghob
"dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8)

Sering kali kita datang ke Allah ketika hanya masalah menimpa ya kan? Tapi Allah seringkali mengabulkan do'a-doa'a kita yang hanya dianggap butuhnya doang, bayangkan kalau sama manusia yang datang pas butuh doang.. suka kesel kan? Tapi Allah tidak pernah begitu, dia selalu memaafkan hambanya sehina apapun. Sungguh cinta Allah kepada umatnya memang sangat besar melebihi apapun. Hal itu bisa ditemui di Al-Qur'an:
》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَا سْتَغْفِرْهُ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ تَوَّا بًا
fa sabbih bihamdi robbika wastaghfir-h, innahuu kaana tawwaabaa
"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima Tobat."
(QS. An-Nasr 110: Ayat 3).

Gua juga berusaha memikirkan banyaknya nikmat Allah yang selama ini tidak gua sadari. Coba bayangkan lo diberikan nikmat sehat udah luar biasa kan? Dan masih banyak nikmat lainnya yang sudah dikasih sama Allah
》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
fa bi`ayyi aalaaa`i robbikumaa tukazzibaan
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 13)

Coba bayangkan kalau Allah tidak menjamin keamanan kita? Kita sebagai manusia yang lemah ini tidak akan berdaya sehebat apapun kita.

Gua bener-bener merinding pas baca surat Al Mulk, entah kenapa arti surah itu membuat gua nangis. Gua mikir dah gimana kalau Allah murka sama manusia termasuk murka sama gua yang penuh dosa ini. Allah bahkan bisa ngasih azab dengan mudah. Serem gak sih kalau tiba-tiba Allah murka? Ini gua kasih kutipan 2 ayat Al Mulk yang paling bikin merinding, coba deh baca surahnya dari awal sampai akhir biar bisa meresapi maknanya lebih dalam.
》Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَ رْضَ فَاِ ذَا هِيَ تَمُوْرُ ۙ 
a amingtum mang fis-samaaa`i ay yakhsifa bikumul-ardho fa izaa hiya tamuur
"Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?"
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 16)

اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَآءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَا صِبًا ۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
am amingtum mang fis-samaaa`i ay yursila 'alaikum haashibaa, fa sata'lamuuna kaifa naziir
"Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku."
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 17).

Kebayang kan kalau kita telat memohon ampun sama Allah? Semoga kita menjadi makhluk-Nya yang taat dijalan Allah dan semoga kita selalu di dalam lindungan-Nya ya~ Aamiin..

Ku pamit undur diri ya..
Wassalamualaikum~

Selasa, 23 Juni 2020

Semua tergantung perspektif anda

Setiap permasalahan pasti semua orang punya sudut pandangnya masing-masing kan dalam memandang sesuatu?

Jelas dong ya!

Nah ada salah satu contoh dari gua akan hal tersebut. Kita bisa lihat contoh real berbagai macam perspektif orang-orang dalam memandang sesuatu.

Oke! Gua mulai ceritanya..

Jadi gua ini kan pendek ya.. untuk ukuran manusia seusia gua, gua ini sangat pendek. Gua sekarang 24 tahun tapi tinggi gua cuma 146 cm dan itu gak nambah-nambah sejak SMP -_- keknya pertumbuhan tulang gua sudah berakhir di masa SMP.

Gua suka bingung sih mau seneng apa sedih ketika orang mengira gua masih SMP. Kalau dipandang sisi positifnya sih berarti gua imut kan wkwkw. Tapi kadang sedih dikira anak bocah. Tapi justru gua suka dapet cerita lucu dari sisi kependekan gua ini.


Jadi pernah suatu hari.. gua yang saat itu ditemani bokap gua ke fotokopian di dekat rumah, waktu itu gua mau persiapan buat beli peralatan ospek menuju SMA. Lalu.. gua sama ayah gua bertemu dengan seorang anak laki-laki yang ditemani ibunya yang juga mau mempersiapkan ospek, gue perhatiin sih cowo itu masih kecil, feeling gua berkata kalau dia anak SD mau ospek menuju SMP.  Terus nih! Mereka berdua tuh ngajak gua sama bokap gua ngobrol mulu tuh, heran sih ada niat terselubung apa dibalik itu wkwkw dan gua agak risih sih waktu itu.. entahlah~ gua kan emang suka risihan sama orang baru yang tiba-tiba sok kenal sok deket gitu kan, jadi gua jawab seadanya aja. Mungkin sih ya.. emaknya mikir siapa tau anak gua jadi punya temen baru, gitu kali ya.. apa jangan-jangan emaknya mau jodohin anaknya sama gua(?) *plak

Singkat cerita akhirnya gua sampai di satu percakapan dengan anak laki-laki itu.
Dia: kamu masuk SMP mana?
Gua: SMA *tiitt* (disensor ya)
Dia: langsung diem

Waw wkwkw langsung diem dia, ternyata bener feeling gua kalau dia mengira gua adalah anak SD yang baru mau masuk SMP. Astagahhh seimut itu apa yak gua(?)

Gua dipanggil pou sm sohib gua

Gua juga denger percakapan emaknya sama bokap gua
Emak dia: anaknya masuk SMP mana pak?
Bokap gua: oh anak saya mah udah lulus SMP, ini mau SMA dia
Emak dia: yaampun maaf pak dikirain anaknya baru lulus SD, kirain seumuran sama anak saya gitu

Wkwkww apa gua bilang feeling gua tepat sasaran, ternyata mereka berdua mengira gua baru lulus SD.

*next*
Okay sekarang ke cerita lainnya

Gua juga pernah kan dateng ke tempat kerja bokap gua, dan ada salah satu pasien bokap gua yang nanya gini ke gua
Dia: neng kelas berapa sekarang?
Gua: (karena gua bingung gua malah nanya ayah gua) yah kelas berapa?
Ayah gua: hayo tebak kelas berapa anakku?
Dia: SMP ya? iya kan pasti?
Ayah gua: wah salah.. udah lulus ini
Dia: oh udah lulus SMP?
Ayah gua: udah lulus kuliah ini~
Dia: hah? Serius? oalah tak kira masih SMP

Yah begitulah kira-kira cerita keimutan gua. Bahkan gua tetep dikira anak SMP loh disaat gua udah lulus kuliah.

Gua perna di panggil joyko di sekolah

Tapi nih beda cerita kalau orang memandang gua dari sisi gendutnya gua. Jadi gua juga gendut ya pokonya berat gua sekitar 70 kg an kebayang kan ya beratnya wkwkw. Jadi kadang gua suka dikira ibu-ibu.

Gua pernah tuh lagi gendong ade gua, malah dikira anak gua. Gua juga sering dipanggil "ibu" walaupun bukan di ranah sekolah. Kalau di ranah sekolah mah wajib dipanggil "ibu" ya karena gua guru.

Jadi nih kesimpulannya.. orang akan melihat gua sebagai bocah SMP atau sebagai ibu-ibu tergantung dari perspektif mereka memandang gua. Mereka memandang gua dari sisi tinggi badan gua yang pendek atau dari berat badan gua yang gendut. Kalau liatnya dari pendeknya pasti dikira bocah tapi kalau dari gendutnya pasti dikira ibu-ibu.

Intinya orang selalu salah menebak usia gua.

Sekian
Terima kasih.

Saya kelahiran 1996 ya btw jangan salah lagi plis.

Sabtu, 20 Juni 2020

Lagu secondhand serenade yang enak

Hay hay gais!
Siapa disini yg dulu sering dengerin lagunya secondhand serenade?
Klo gua si sering dulu.
Pasti lo tau kan lagu2nya tu romantis2 banget, apalagi lagunya fall for you kan? 

Nah selain fall for you apa si yang jadi favorit gua? Yuk liat ampe abis..
Btw mungkin ada beberapa yg ga gua taro video asli secondhandnya, karena gua lebih suka yg memang nadanya agak ngerock gitu wkwkw tapi klo kalian lebih suka versi selownya yaudah bisa ko klo mau denger versi akustiknya, tinggal cari di youtube wkwk.

Oh iya karena gua ga terlalu ahli bahasa inggris jadi silahkan menginterpretasi arti lirik lagunya masing-masing ya hehe


Fall for you


Stay close don't go

Maybe

Stranger

Something more

Jumat, 19 Juni 2020

#matematikaasik

Udah lama ga ngepost blog wkwkw
Jadi.....
Apa kabar aku?
Baik alhamdulillah masih napas(?) *apasijaz
Yaudah gausa banyak basa basi saya mau bahas 1 soal matematika aja.

Kalau kurang jelas.. monggo ditanya aja.. saya mau jawab ko