Selasa, 15 Desember 2020

[REVIEW BUKU] The Orange Girl

 



Judul : The Orange Girl
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Penerjemah : Yuliani Liputo
Tebal buku : 251 halaman
Jenis : novel
Harga : pulau Jawa Rp. 65.000,00
Rating dari saya : 8/10

Tahukah kamu dengan buku yang berjudul "Dunia Shopie" Novel filsafat yang terkenal itu? Buku ini adalah karya dari orang yang sama dengan buku tersebut. Namun buku ini tidak seberat pembahasan di buku Dunia Shopie, ini jauh lebih ringan, dan bukunya pun lebih tipis dari Dunia Shopie. Saya pun membacanya hanya dalam waktu 2 hari. 

Buku ini tentang apa sih? Seperti di dalam cover tertulis kisah tentang ayah, anak, dan cinta. Jadi, ada seorang ayah yang telah meninggal sejak anaknya berusia 3,5 tahun. Ayahnya menulis surat untuk anaknya. Didalam surat itu ayahnya mengatakan bahwa ia sangat mencintai si gadis jeruk. Dia selalu mengejar-ngejar nya, namun gadis jeruk ini selalu menghilang sesaat setelah bertemu dengannya.

Ayahnya bernama Jan Olav, anaknya bernama Georg. Sebenarnya ceritanya tidak begitu terdapat konflik yang berat, hanya menceritakan bagaimana Jan Olav berusaha mencari tahu tentang keberadaan dan identitas si gadis jeruk ini. Pembaca akan bertanya-tanya siapakah sebenarnya gadis jeruk ini. Itu yang membuat saya terus membaca bukunya. Ada juga terselip informasi tentang ilmu astronomi, jujur saya suka sekali jika membahas alam semesta, cuma memang sungguh disayangkan buku ini tidak sekaligus dibubuhi Gambar-gambar untuk menjelaskan lebih jelas dan menarik.

Namun akhir kisah ini membuat saya sedih. Membuat saya termenung sesaat. Ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan Jan Olav kepada Georg,  kurang lebih begini "akankah kamu memilih hidup yang singkat ini, karena semua yang kamu punya akan dicabut dan tidak akan kembali lagi? Atau kamu lebih memilih untuk mengatakan tidak Terima kasih?"

Jan Olav digambarkan seperti sangat sedih karena akan pergi untuk selama-lamanya meninggalkan istri dan anaknya, yang sudah dia miliki dan sangat dia cintai. Surat tersebut ibarat luka lama yang dibuka kembali setelah belasan tahun mencoba ditutup rapat. Si gadis jeruk pun masih sangat mencintai Jan Olav. 

Lalu diakhir kisah anaknya, Georg mencoba menjawab pertanyaan ayahnya yang ada di surat itu, dia mengatakan "aku yakin betul akan memilih untuk hidup di bumi ini meski hanya untuk waktu yang singkat, ayah bisa beristirahat dengan tenang, dan Terima kasih sudah mengejar si gadis jeruk itu".

Kata Georg lagi: tanyai ibu dan ayahmu bagaimana mereka bertemu, barangkali ada kisah menarik, tanyak keduanya, karena ceritanya mungkin tidak akan persis sama.

Buku ini memiliki font yang agak besar hingga nyaman untuk dibaca, namun terkadang di pertengahan sedikit jenuh. Jika kamu berhasil membaca hingga akhir disitulah letak pesan moral nya. Btw, saya beli buku ini dengan harga Rp. 23.500,00 di toko mizan yang ada di Shopee. Saat lagi harbolnas 12.12. Nah kira-kira begitu ya. 






-------------------------------------------


*intermezzo ya

Gue jadi mikir kalau kamu menyanyangi seseorang, lalu kamu berhasil menikah dengannya. Andai kamu harus memilih takdir: kamu yang dicabut nyawanya dahulu meninggalkan pasangan dan anak-anakmu? Atau kamu memilih lebih baik pasanganmu saja yang mati terlebih dahulu? 

Jujur pertanyaan yang gue buat sendiri membuat gue jadi sedih sendiri. Kalau boleh gue jujur, ada salah satu pria yang gue sayang, dia pun pada akhirnya tahu perasaan gue, entah bagaimana kita nanti. Jauh di dalam lubuk hati gue, gue pengen banget bisa menikah sama dia. Meskipun gue ditolak mulu sama dia hehe. Kenapa gue pengen nikah sama dia? Karena gue pengen nemenin dia terus, kalau gue cuma jadi sahabatnya doang gue gak bakal bisa menjangkau dia lebih jauh, gue gak bakal bisa meluk dia disaat dia rapuh karena bukan muhrim. Tapi kalau gue nikah sama dia, gue bisa meluk dia disaat dia rapuh ataupun gue yang rapuh, gue bisa melihat dia sebelum tidur dan setelah bangun tidur, gue bisa masakin dia (kali aja dia jadi suka sayur karena sayur bikinan gue enak hehe), gue bisa ngerapihin bajunya kalau dia mau kerja, dan hal lain yang bisa kita lakukan bersama. Gue gak mau ninggalin dia tapi gue juga gak mau dia ninggalin gue. Gue gak bisa memilih 😭😭

Gue terlalu banyak berangan-angan, iya gue tau! Siapa sih yang tidak berangan-angan ketika sedang jatuh cinta sama seseorang? 

Btw, gue jadi sedih juga. Betapa gue sadar bahwa waktu itu sangat singkat. Iya.. Gue ngerasa moment indah maupun menyebalkan yang terjadi diantara kita begitu cepatnya berlalu. Gue benci mengakuinya, tapi gue sangat merindukan dia, gue sangat menyanyangi dia. Gue ingin bisa menyanyangi dia dan disisi dia lebih lama lagi, akankah gue bisa dikasih kesempatan sama Allah buat bisa mewujudkan cita-cita gue tersebut..???

Tapi satu hal yang sedang gue rasakan juga. Ada rasa malu dihati gue buat ketemu dia lagi. Entahlah.. Gue merasa ciut gak punya nyali banget. Padahal gue sayang bgt sama dia. Kapan dia bisa datang ke gue sih 😭😭😭😭

Ya Allah kasih kami kesempatan untuk bisa bersama, untuk bisa membangun bahtera rumah tangga di dunia ini. Meskipun tidak ada yang abadi di dunia ini. Tapi setidaknya aku ingin bisa berada disisi dia dalam sisa hidupku, temani aku.. Please.. Pria sayur. Tolong jangan pergi! Jangan tinggalin gue! 

- si gadis cupacup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar