Sabtu, 19 September 2020

Bahas Tentang Isu "Bunuh Diri" - You Are Not Alone

Hallo Assalaamu'alaykum gais 👋

Jadi kemaren gue habis ikut webinar psikologi tentang Bunuh Diri. Disana membahas faktor-faktor penyebab seseorang ingin bunuh diri, gejala/tanda-tanda seseorang ingin bunuh diri, cara kita sebagai orang yang menghadapi orang lain yang ingin bunuh diri.

Ini webinar yang gue maksud:

Dibahasan ini bakal gue tambahin bumbu sedikit, karena gue juga berkecimpung di dunia Psikologi kan, jadi ya ada sedikit info yang gue selipin juga buat menambahkan.


Nah cus lah yuk kita bahas!


Pertanyaan untuk membuka materi, kenapa seseorang terpikir untuk bunuh diri?

♡Faktor yang menyebabkan seseorang ingin bunuh diri:

1. Gangguan mental 》Berkontribusi sekitar 46-74% meskipun banyak faktor lain yang juga bisa mendukung keinginan untuk bunuh diri. Macam-macam gangguan mental yg dimaksud ini: depresi, gangguan kepribadian, gangguan makan.

2. Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya 》biasanya orang yang sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri akan sangat beresiko untuk mengulangi perbuatannya tersebut. So.. hati-hati ya.. lihat orang-orang sekelilingmu. 

3. Karakter kepribadian 》 impulsif, sulit mengelola emosi, kurang memiliki keterampilan problem solving

4. Keluarga 》 riwayat gangguan mental (faktor keturunan) atau konflik di dalam keluarga

5. peristiwa dalam kehidupan 》 stress negatif yang dimiliki dan adanya konflik dengan orang lain (bullying, kekerasan, toxic relationship), merasa galau yang parah

6. Kondisi medis 》 punya penyakit kronis

7. Ikut-ikutan trend 》 pemberitaan tentang bunuh diri yang viral memacu para netizen untuk menirunya.


♡Gejala ingin bunuh diri:

1. Berbicara "ingin mati" 》 ini adalah kalimat pertanda orang tersebut ingin memgeksekusi rencana bunuh dirinya. tolong jangan diabaikan dan diremehkan apalagi dijadikan bahan bercandaan.

2. Mencari cara dan alat untuk bunuh diri

3. Berbicara keputusasaan, perasaan terjebak, atau rasa sakit yang tak tertahankan

4. Merasa menjadi beban bagi orang lain, merasa masa depan itu suram gak ada titik terangnya

5. Bisa jadi akan menggunakan alkohol atau narkoba

6. Merasa cemas dan gelisah

7. Gangguan tidur (terlalu banyak atau sedikit)

8. Menarik diri, merasa harga diri rendah

9. Menunjukkan kemarahan dan ingin balas dendam

10. Perubahan mood yang ekstrim. Murung, hilang minat, mudah lelah, kecemasan berlebihan, gangguan konsentrasi



♡Hal yg bisa dilakukan ketika merasa sakit secara emosional:

1. Cobalah untuk mengingat bahwa pikiran "ingin bunuh diri" hanyalah sebuah pikiran yang tidak mesti dilakukan. Mencoba untuk lebih bersahabat dengan emosi (emosi positif maupun negatif), kenali emosinya lalu lebeli atau beri nama emosinya (misal: ini gue marah) lalu akui emosinya (misal: oke sekarang saya sedih, saya kecewa, saya marah, dll) lalu realease dan terima emosi itu (misal: oke gak papa.. wajar kok gue sedih bla bla)

2. Menyingkirkan benda-benda yang berbahaya

3. Buatlah "distraction box" 》 ibarat mengingat-ingat hal-hal baik atau pencapaian-pencapaian baik atau orang-orang yang mencintai kita yang ada di dalam hidup kita untuk memperbaiki suasana hati. Karena pernah ada kasus yang sudah mengeksekusi perbuatan bunuh dirinya lalu ketika mulai sekarat dia malah menyesal.

4. Cukup istirahat, makan, olahraga. Bisa jadi ambil cuti biarkan diri untum rehat sejenak. Tidak apa jika kamu harus rehat sejenak, tapi harus dikasih waktu mau sampai kapan, nanti ketika pulih bisa kembali lagi deh. Oh ita hati-hati juga dengan dampak media sosial yang sering kali kita dibuat galau, seakan-akan semua orang hebat dan kita merasa insecure. Jika memang merasa begini lebih baik ditutup dahulu sosial medianya.

5. Hindari alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan dokter. Jika harus mengkonsumsi obat-obatan perlu di konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter

6. Berbicara atau menghabiskan waktu dengan orang yang dipercayai. Hindari untuk curhat di sosial media. Mungkin memang curhat di sosial media akan cepat membuat lega dan cepat mendapatkan respon dari orang sekitar tapi itu akan membuat masalah yang kamu rasakan akan menjadi konsumsi publik, kita bahkan tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran orang lain mengenai permasalahan kita kan? Dan jangan sampai menyingung orang lain. Hati-hati dalam memposting sesuatu, hindari sindir menyindir.

7. Jika sudah urgent hubungi kontak layanan konseling

8. Buat jurnal untuk menuliskan pikiran dan perasaan setiap hari

9. Membaca kisah orang lain yang bisa survive dari belenggu keinginan bunuh diri untuk dijadikan inspirasi dan motivasi

10. Bersikaplah baik kepada diri sendiri (cintai diri sendiri)

11. Buat rencana pemulihan 》 mungkin bisa jalan-jalan atau melakukan kegiatan baik yang membangkitkan semangat, dll. Bergerak dan jadilah bermakna untuk orang lain.

12. Optimalisasi zona nyaman. Orang yang sedang kacau balau atau depresi jangan dipaksa untuk bisa keluar zona nyaman, karena jangankan keluar zona nyaman, di dalam zona nyaman pun dia merasa tidak nyaman. Nah cara untuk bisa nyaman di dalam zona nyaman setiap orang berbeda-bedanya ya.. jadi nyamanlah dulu di dalam zona nyaman itu. Bisa juga dengan tingkatkan spritualitas dan religiulitas


♡Bagaimana ketika ada seseorang yang ingin bunuh diri datang menghampirimu?

1. Tanyakan "apakah ada pikiran untuk bunuh diri?" Lagi-lagi gue ingetin kalau pertanyaan seperti ini sangat sensitif, tolong untuk bertanya dengan serius, isu bunuh diri bukanlah hal yang bisa dijadikan lelucon.

2. Dengarkanlah dengan penuh empati, perhatian, dan kasih sayang. Perlu ditekankan disini juga kita sebagai pendengar tidak boleh menghakimi apa yang dirasakan orang tersebut. Jangan meremehkan masalah orang lain dan juga jangan membesarkan masalah orang lain, standar masing-masing orang dalam melihat masalah itu berbeda.

Tahan sebisa mungkin nasihat-nasihat yang ingin keluar dari mulut, nasihat itu baik tapi tidak akan menjadi baik jika diutarakan di saat yang tidak tepat, karena orang-orang seperti ini hanya butuh untuk didengarkan. Oh iya tambahan dari gue: kalimat yang mengandung toxic positivity juga lebih baik dihindari untuk dilakukan di awal, kalau mau nyemangatin ketika sudah mendengarkan dia secara gamblang dan juga sudah terlihat mulai tenang, ini berguna untuk memberikan kesan "lo tuh gak sendiri". Ingat peran kita bukanlah seorang hakim.

3. Tidak semua cerita yang orang lain sampaikan harus diberikan jawaban, tidak semua orang bercerita ingin meminta solusi, balik lagi ke no. 2, terkadang orang-orang ini hanya butuh dipahami dan dirangkul.

4. Cobalah untuk tetap tenang dan bersikap positif. Ini penting ya.. terkadang terlalu over dalam bereaksi ketika mendengarkan cerita orang juga tidak baik.

5. Tidak memaksa seseorang untuk menceritakan masalahnya, bisa jadi belum nyaman, dan hanya butuh ditemani, ditemani pun bisa jadi sedikit membantunya. It's okay kan? Ya sadarlah.. bahwa ketika kalian sedang berbincang seperti itu kalian bukan berada di dalam acara gosip. Lalu jika sudah mulai terbuka untuk bercerita dan jika memang permasalahannya begitu krusial, perlu diberikan pengertian untuk bisa mengajak orang lain yang bisa dipercaya untuk berkolaborasi dalam membantu, berikan pengertian bahwa ini demi kebaikannya, dan ini dilakukan masih dalam ranah asas kerahasiaan (tidak melanggar asas kerahasiaan).
6. Jaga orang itu agar tetap aman, jauhi dia dari peluang-peluang untuk melakukan bunuh diri dan jauhi dari benda-benda berbahaya yang bisa menyakitinya. Lalu tanyakan keadaannya setelah krisis.
7. Usahakan untuk terhubung dengan orang yang dapat mendukung (keluarga, teman, rekan kerja, konselor, dokter, atau terapis, dll) untuk meminta bantuan.

Oh iya untuk kontak layanan bantuan bunuh diri di Indonesia jujur gue belum tau, jadi untuk kalian yang tau bisa tolong tuliskan di komen ya terima kasih.. siapa tau bisa membantu orang-orang yang memang sedang mencoba survive atau mungkin bisa jadi menolong orang yang memang sedang di datangi orang yang ingin bunuh diri.

Kalau ada yang mau ditambahkan silahkan saja tambahin di kolom komentar ya, siapa tau ada yang kelewat atau keliru atau mungkin masih kurang dalam memberikan informasi.
-oke ini gue edit tgl 20 september 2020, dan akhirnya gue menemukan kontak terapis (tenaga profesional), kebetulan gue ikut webinar lagi hari ini, nah ini ya kontaknya ada di foto, atau bisa DM @juwitavalen di instagram untuk diarahkan



Sedikit sharing aja, dulu gue juga pernah terpikirkan soal bunuh diri ini, dan hampir mengeksekusi perbuatan itu. Karena waktu itu memang gue lagi punya permasalahan di dalam hidup gue yang ngerasa buntu banget gitu loh. Sampai benar-benar merasa badan tuh jalan kemana-mana tapi jiwanya gaada, serius.. itu gak enak banget, ngerasa hidup tuh kek gaada artinya gitu. Nah beruntungnya gue dipertemukan sama dosen yang baik mau menolong gue, karena gue kuliah di jurusan bimbingan konseling artinya dosen gue pun adalah seorang konselor. Disanalah gue mulai mencoba healing. Dan itu awalnya berat gais.. dimana lo harus mengungkap luka-luka yang selama ini lo pendem dan abaikan. Pernah hampir menyerah, bahkan disaat proses konseling. Gue pernah mikir "ini ada gunanya gak sih?" Tapi ada salah satu sahabat gue yang mendukung gue buat melanjutkan proses konseling itu. Alhamdulillahnya gue sekarang sudah jauh lebih baik, lebih aware sama diri sendiri, lebih sayang sama diri sendiri, meskipun ya yang namanya perasaan negatif sering kali masih hadir, tapi ya wajar kan namanya juga manusia namanya juga hidup. Jadi nikmati saja perasaan negatif atau positif yang dirasakan saat ini memang harus lebih diperhatikan.

Untuk kalian yang lagi mencoba untuk melewati masa-masa sulit, semangat ya.. semoga kalian bisa melewati masa-masa sulit di dalam hidup kalian, semoga pundakmu dikuatkan, dan pikiranmu di jernihkan. Aamiin..

Oke segitu saja dari gue.. kurang lebihnya mohon maaf semoga bermanfaat..

Wassalaamu'alaykum~
Sampai jumpa di postingan gue selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar